Pasar Tunggu Keputusan The Fed, Greenback Melemah Tipis
Monday, April 29, 2024       08:30 WIB

Ipotnews - Dolar AS sedikit lebih lemah, Senin pagi, karena hari libur di Jepang, meski yen, euro dan poundsterling tetap berada di dekat bagian bawah kisaran yang dicapai selama sesi bergejolak pada perdagangan Jumat.
Yen berada di posisi 158,05 per dolar, naik hampir 0,2% dalam perdagangan yang relatif tenang karena pasar Jepang ditutup untuk liburan Golden Week pertama negara tersebut, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Senin (29/4).
Mata uang tersebut bergerak hampir 3,5 yen antara 158,445 dan 154,97, Jumat, karena trader melampiaskan kekecewaannya setelah Bank of Japan mempertahankan pengaturan kebijakannya tidak berubah dan menawarkan sedikit petunjuk mengenai pengurangan pembelian obligasi pemerintah Jepang (JGB) - sebuah langkah yang mungkin dapat memberikan dasar bagi yen.
Tinjauan kebijakan Federal Reserve pada 1 Mei menjadi fokus utama pasar pekan ini, dengan investor sudah mengantisipasi penundaan pemangkasan suku bunga setelah serangkaian inflasi Amerika Serikat yang kaku, dan ketika sejumlah petingginya termasuk Chairman Jerome Powell menekankan bahwa rencana tersebut bergantung pada data.
Vishnu Varathan, Kepala Ekonomi Mizuho Bank di Singapura, memperkirakan pasangan dolar-yen akan melihat lebih banyak aksi dua arah sampai pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal ( FOMC ), tidak seperti dalam beberapa minggu terakhir ketika ekspektasi the Fed yang hawkish membuat dolar terus menguat terhadap sebagian besar mata uang lainnya.
"Batasannya cukup tinggi untuk kejutan hawkish yang berkelanjutan, yang pada gilirannya akan meningkatkan imbal hasil," katanya, merujuk pada the Fed.
"Jadi, dari sudut pandang selisih imbal hasil antara US Treasury dan JGB, agar hal tersebut terus memicu depresiasi yen lebih lanjut, batasannya sangat tinggi karena the Fed mungkin tidak bersikap hawkish seperti yang diperkirakan pasar."
"Kekecewaan terhadap BOJ mungkin tercermin pada FOMC sejauh mereka lebih ragu-ragu daripada jelas-jelas hawkish."
The Fed diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya tetap stabil di 5,25% hingga 5,5% pada pertemuan 30 April-1 Mei. Investor sekarang mungkin hanya melihat satu kali pemotongan suku bunga tahun ini, yang sekarang diprediksi terjadi pada November, menurut FedWatch Tool CME Group.
Pasar juga mewaspadai intervensi apa pun yang dilakukan otoritas Jepang untuk menahan kejatuhan yen hampir 11% tahun ini.
Meski yen mengalami penurunan terbesar dalam enam bulan pada sesi Jumat, mata uang tersebut juga sempat melonjak menjadi 154,97 terhadap dolar, memicu spekulasi bahwa pemerintah Jepang mungkin telah memeriksa nilai mata uangnya sebelum melakukan intervensi. Belum jelas apa yang menyebabkan pergerakan tersebut.
Sterling berada di USD1,2509, naik 0,15%, namun masih jauh dari level tertinggi Jumat di USD1,2541. (ef)

Sumber : Admin